“Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘allaihi wasallam membenci tidur malam
sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat)
setelahnya” [Hadist Riwayat Al-Bukhari No. 568 dan Muslim No. 647 (235)]
“Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah
berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat” (HR. Al-Bukhari
No. 247 dan Muslim No. 2710)
:
“Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu” (HR. Al-Bukhari
no. 247 dan Muslim no. 2710)
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangan
kanannya di bawah pipi kanannya” (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No.
3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350)
“Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang
dimurkai Allah Azza Wa Jalla” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang
shohih)
“Bismikarabbii wa dho’tu jambii wa bika arfa’uhu in amsakta nafsii
farhamhaa wa in arsaltahaa fahfazhhaa bimaa tahfazha bihi ‘ibaadakasshaalihiin”
“Dengan Nama-Mu, ya Rabb-ku, aku meletakkan lambungku. Dan dengan Nama-Mu
pula aku bangun daripadanya. Apabila Engkau menahan rohku (mati), maka berilah
rahmat padanya. Tapi apabila Engkau melepaskannya, maka peliharalah, sebagaimana
Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang shalih” (HR. Al-Bukhari
No. 6320, Muslim No. 2714, Abu Dawud No. 5050 dan At-Tirmidzi No. 3401)
“laa ilaha illallahu waahidulqahhaaru rabbussamaawaati wal ardhi wa maa
baynahumaa ‘aziizulghaffaru”
“Tidak ada Illah yang berhak diibadahi kecuali Alloh yang Maha Esa, Maha
Perkasa, Rabb yang menguasai langit dan bumi serta apa yang ada diantara
keduanya, Yang Maha Mulia lagi Maha Pengampun.” (HR. Al-Hakim
I/540 disepakati dan dishohihkan oleh Imam adz-Dzahabi)
“A’udzu bikalimaatillahi attammati min ghadhabihi wa ‘iqaabihi wa syarri
‘ibaadihi wa min hamazaatisysyayaathiin wa ayyahdhuruun.”
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya,
siksa-Nya, dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dari godaan para syaitan dan dari
kedatangan mereka kepadaku” (HR. Abu Dawud No. 3893, At-Tirmidzi No.
3528 dan lainnya)
“Bahwasanya Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam senantiasa memakai
celak dengan batu celak setiap malam sebelum beliau hendak tidur malam, beliau
sholallahu ‘alaihi wassalam memakai celak pada kedua matanya sebanyak 3 kali
goresan” (HR. Ibnu Majah No. 3497)
“Jika salah seorang di antara kalian akan tidur, hendaklah mengambil
potongan kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain tersebut sambil
mengucapkan ‘bismillah’, karena ia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalnya
tadi” (HR. Al Bukhari No. 6320, Muslim No. 2714, At-Tirmidzi No. 3401 dan
Abu Dawud No. 5050)
“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah ditidurkan-Nya
dan kepada-Nya kami dibangkitkan” (HR. Al-Bukhari No. 6312 dan
Muslim No. 2711)
“Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bangun malam membersihkan
mulutnya dengan bersiwak.” (HR. Al Bukhari No. 245 dan Muslim No.
255)
“Apabila salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka
beristintsaarlah tiga kali karena sesunggguhnya syaitan bermalam di rongga
hidungnya” (HR. Bukhari No. 3295 dan Muslim No. 238)
“Apabila salah seorang di antara kamu bangun tidur, janganlah ia memasukkan
tangannya ke dalam bejana, sebelum ia mencucinya tiga kali” (HR. Al-Bukhari
No. 162 dan Muslim No.278)
0 comments:
Post a Comment